A. Latar Belakang Masalah
Di Indonesia, kewajiban pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas ini sudah diamanatkan secara jelas di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, dan dipertegas lagi di dalam Batang Tubuh, yaitu di dalam pasal 31 tentang Sistim Pendidikan Nasional. Tujuan akhir pendidikan nasional secara umum adalah peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas seperti tercantum dalam pasal 3 UU No. 3 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
Dalam era globalisasi yang semakin mendunia ini, setiap bangsa perlu meningkatkan daya saingnya di dalam berbagai bidang, termasuk sumber daya manusianya. Agar mampu bersaing di bidang sumber daya manusia, setiap orang dituntut untuk secara terus menerus belajar mengikuti dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Proses belajar ini dapat dilakukan sepanjang hayat dan di mana saja ketika kesempatan belajar memungkinkan. Sungguhpun demikian, sampai sekarang jalur pendidikan formal masih dianggap sebagai andalan di dalam penyelenggaraan pendidikan pada umumnya dan pembelajaran pada khususnya. Tidak jarang pula pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan serta mutu pendidikan di jalur pendidikan formal dijadikan indikator mutu sumber daya manusia di suatu negara. Dilihat dari kedua indikator itu (pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan mutu relevansi pendidikan) maka mutu pendidikan di Indonesia masih belum menggembirakan. Berdasarkan data tahun 2006 masih ada sejumlah anak usia pendidikan dasar yang masih di luar jalur.
Dilihat dari mutu pendidikan, angka pengangguran masih memprihatinkan dan menunjukkan bahwa Indonesia belum mampu menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang dapat bersaing dan tidak mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Untuk itulah maka perlu penyempurnaan di dalam sistem pendidikan di Indonesia. Pendidikan merupakan sebuah system yang di dalamnya terdapat komponen-komponen yang saling berkaitan erat. Banyak hal yang menjadi permasalahan dan tantangan dalam dunia pendidikan, misalnya tantangan bagi lembaga pendidikan untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, adanya beberapa mata pelajaran yang dianggap sulit sehingga menjadi momok bagi sebagian siswa, kurang efektifnya metode pembelajaran yang selama ini dipakai oleh guru, kurang tersedianya media dan sarana yang cukup memadai untuk mendukung proses pembelajaran, serta gaya belajar dan tipe-tipe yang berbeda dari setiap peserta didik. Semua tantangan dan permasalahan yang dihadapi ini menuntut pemecahan agar dapat menghasilkan pembelajaran yang bermutu dan memberi dampak yang efektif dan efisien. Untuk itulah diperlukan adanya inovasi dalam dunia pembelajaran, yang dapat memberikan jawaban bagi permasalahan yang ada. Seiring dengan upaya peningkatan mutu pendidikan, inovasi pembelajaran merupakan salah satu hal yang mendapat perhatian, di samping sarana penunjang pembelajaran.
Berbagai forum diadakan untuk menyemaikan dan mensosialisasikan gagasan tentang inovasi pembelajaran dengan partisipan atau subjek sasaran para pendidik. Bahkan, dalam Diklat Sertifikasi Dosen, sebagai tindak lanjut penanganan para peserta sertifikasi yang tidak lolos lewat jalur porto folio, inovasi pembelajaran merupakan salah satu mata diklat. Kata “innovation“ dalam bahasa Inggris, sering diterjemahkan sebagai segala hal yang baru atau pembaharuan. Inovasi adalah segala sesuatu (berupa gagasan, praktek, barang, atau objek) perubahan yang dilaksanakan dengan perencanaan yang sistematis untuk memberi perubahan yang positif serta dianggap baru bagi seseorang atau sekelompok orang yang menggunakannya. Inovasi digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah.
Pengertian inovasi dalam bidang pendidikan ialah suatu ide/gagasan, strategi.metode, atau barang, yang dirtasakan dan diamati sebagai hal yangbaru bagi seseorang atau sekelompok orang dan akan digunakan ubntuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan.
Banyak faktor yang berpengaruh atau berperan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu di antaranya adalah teknologi yang digunakan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Teknologi pembelajaran yang dewasa ini aplikasinya berupa animmasi pendidikan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan memiliki banyak manfaat atau keuntungan.
Dengan memperhatikan keunggulan teknologi pembelajaran, dapat disusun strategi pemanfaatan yang tepat dan optimal untuk meningkatkan kualitas, efisiensi, dan efektifitas pendidikan dan pembelajaran pada berbagai tingkatan satuan pendidikan termasuk di Universitas.
Beradsarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis tertarik untuk meneliti pengaruh pemanfaatan animasi pendidikan komputer terhadap efektivitas pembelajaran di Jurusan Biologi Universitas Bengkulu dengan judul “EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ANIMASI PENDIDIKAN DENGAN PROGRAM MACROMEDIA FLASH DALAM PROSES PEMBELAJARAN ANATOMI TUBUH PADA FAKULTAS BIOLOGI DI UNIVERSITAS BENGKULU”.
b. Efektifitas pembelajaran dengan penggunaan animasi pendidikan dengan program Macromedia Flash khususnya dalam pembelajaran mata kuliah anatomi tubuh.