SISTEM INFORMASI RIWAYAT HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN METODELOGI PENGEMBANGAN SITEM ”PROTOTYPING DAN UCER CENTERED DESIGN (UCD)”
Oleh Eliza Zuzana, S.Kom
A. Prototyping
1. Prototyping
Menurut Raymond McLeod. Prototyping memberikan fasilitas bagi pengembang dan pemakai untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan, sehingga pengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat.
Prototyping merupakan Javascript Framework yang dibuat untuk lebih memudahkan proses dalam membangun aplikasi berbasis web. Metode protyping sebagai suatu paradigma baru dalam pengembangan sistem informasi, tidak hanya sekedar suatu evolusi dari metode pengembangan sistem informasi yang sudah ada, tetapi sekaligus merupakan revolusi dalam pengembangan sistem informasi manajemen.
1.1. Proses-proses prototyping:
a) Pengumpulan kebutuhan: developer dan klien bertemu dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya;
b) Perancangan: perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype;
c) Evaluasi Prototype: klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software.
1.2. Tahapan-tahapan dalam prototyping
a) Pengumpulan kebutuhan
b) Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
c) Membangun prototyping
d) Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).
e) Evaluasi protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah keempat akan diambil. Jika tidak, maka prototyping direvisi dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3.
f) Mengkodekan system
g) Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
h) Menguji system
i) Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.
j) Evaluasi Sistem
k) Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika sudah, maka langkah ketujuh dilakukan, jika belum maka mengulangi langkah 4 dan 5.
l) Menggunakan system
m) Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.
2. User Centered Design
Pada tahap analisis dan perancangan menggunakan metode pengembangan sistem UCD (User Centered Design ).
UCD adalah proses yang interaktif dimana langkah perancangan dan evaluasi dibuat didalam permulaan proyek sampai implementasi. UCD mengikuti suatu rangkain metode-metode dan teknik-teknik dengan baik untuk analisa dan evaluasi antarmuka perangkat keras, antarmuka perangkat lunak dan antarmuka web. (Amborowati, 2009). Proses pada metode UCD terdiri dari empat tahap yaitu:
2.1. Specify the context of use
Untuk membangun aplikasi. Dalam tahap analisis Specify the context of use.
2.2. Analisa Permasalah
Dalam analisis sistem dilakukan yaitu dengan menerapkan metode UCD. Hal itu dilakukan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan sehingga ditemukan kelemahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Pada tahap analisa permaslahan ini penulis terlebih dahulu Melakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan bertujuan sebagai dasar perancangan atau perbaikan sistem yang lama. Dan hasil analisis tersebut dapat diketahui kelemahan dan kekurangan sistem yang lama dan dapat dirancang atau diperbaiki menjadi sebuah sistem yang lebih efektif dan efisien.
2.3. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Menganalisis sistem yang sedang berjalan secara menyeluruh
2.4. Analisis Karakteristik
Analisis karakter kebutuhan
2.5. Specify user requirements
Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan perangkat lunak untuk mengetahui informasi, model, spesifikasi dari sistem. Setiap sistem mempunyai fitur-fitur yang berbeda. Sistem pemasaran online ini bersifat dinamis yang bertujuan untuk mempermudah para pengguna dalam memperoleh informasi mengenai produk secara tepat dan akurat. Kebutuhan perangkat lunak tersebut akan dibagi menjadi dua yaitu kebutuhan fungsional
2.6. Create design solution
Dalam perancangan desin ini penulis menggunakan UML dalam bentuk use case diagram, activity diagram. dan desain antarmuka.
B. Sistem Informasi Riwayat Hidup
Pada tahap analisis dan perancangan penulisis menggunakan metode pengembangan sistem UCD ( User Centered Design ). UCD adalah proses yang interaktif dimana langkah perancangan dan evaluasi dibuat didalam permulaan proyek sampai implementasi. UCD mengikuti suatu metode-metode dan teknik-teknik dengan baik untuk analisa dan evaluasi antarmuka perangkat keras, antarmuka perangkat lunak dan antarmuka web. (Amborowati, 2009).
a. Specify the context of use
Dalam tahap analisis Specify the context of use Terdapat aktivitas yang terkait yaitu :
1.1. Analisa Permasalah
Dalam analisis sistem dilakukan yaitu dengan menerapkan metode UCD. Hal itu dilakukan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan sehingga ditemukan kelemahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Pada tahap analisa permaslahan ini penulis terlebih dahulu Melakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan bertujuan sebagai dasar perancangan atau perbaikan sistem yang lama. Dan hasil analisis tersebut dapat diketahui kelemahan dan kekurangan sistem yang lama dan dapat dirancang atau diperbaiki menjadi sebuah sistem yang lebih efektif dan efisien.
1.2. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Alur proses yang terjadi masih mengunakan proses secara manual dan pada proses itu dapat dilihat dengan jelaskan melalui sebuah gambar diagram Flowchart dokumen yang bisa dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1.Flowchart
Dari analisis sistem yang berjalan di atas maka dapt disimpulkan masalah yang terjadi pada sistem yang saat ini adalah sebagai berikut:
1. Masih mengunakan konsep manual, dimana Pihak pengunjung/membutuhkan informasi harus meminta data informasi riwayat hidup ke pihak kepolisian atau pihak yang berwenang
2. Butuh waktu untuk dan syarat yang begitu rumit untuk mendapatkan informasi riwayat hidup.
3. Informasi tentang riwayat hidup begitu lambat dan penyimpanan informasi masih menggunakan sistem manual sehingga keamanan informasi tidak terjamin
1.3. Analisis Karakteristik
Dari anailisis sitem yang berjalan yang mana telah dijelaskan pada tahap analisis alur proses pengolahan data penelitian mahasiswa diatas penulis dapat menganalisis karakteristik perilaku pengguna. Sistem informasi Riwayat Hidup adalah: Pengunjung, Polisi , Lembaga Pemasyarakatan Indonesia,
Berikut adalah karakteristik setiap aktor :
1. Pengunjung dapat mengetahui Status Riwayat hidup yang akan diperiksa
2. Polisi dan LPI dapat melengkapi dan input data serta memberikan infoprmasi riwayat hidup dengan cepat dan akurat
b. Specify user requirements
Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan perangkat lunak untuk mengetahui informasi, model spesifikasi dari sistem. Setiap sistem mempunyai fitur-fitur yang berbeda-beda. Sistem ini bersifat dinamis yang bertujuan untuk mempermudah para pengguna dalam memperoleh informasi mengenai penelitian mahasiswa secara tepat dan akurat. Kebutuhan perangkat lunak tersebut akan dibagi menjadi dua yaitu :
2.1. Kebutuhan Fungsional Pengguna
Kebutuhan fungsional akan menjelaskan apa saja kebutuhan pengguna, dengan menunjukkan fasilitas apa yang dibutuhkan serta aktivitas apa saja yang terjadi dalam sistem tersebut. Adapun kebutuhan fungsional tersebut dijelaskan pada tabel.2
Tabel 2. Kebutuhan Fungsional Pengguna
No Katagori pengguna Hak akses
1. Pengunjung / Pengguna Bisa mengakses setiap form
» Menu Utama
» Cek Riwayat Hidup
» Hasil Informasi Riwayat Hidup
2. Polisi dan LPI Bisa mengakses setiap form
» Menu Utama
» Login
» Input / Edit Riwayat Hidup
» Cek Riwayat Hidup
» Hasil Informasi Riwayat Hidup
Pengunjung dapat melihat informasi berdasarkan aksesnya, Pengunjung hanya dapat melihat informasi yang ada pada halaman Pengunjung. Polisi dan LPI dapat mengakses form admin
2.2. Kebutuhan Fungsional Interface
Kebutuhan fungsional yang ada seperti terangkum pada tabel di bawah ini, akan digunakan sebagai acuan dalam pengembangan sistem yang baru.
Tabel 3. Desain Kebutuhan Fungsional interface Pengguna
Nama Fungsi Keterangan
Menu Utama Menampilkan halaman utama dari antarmuka informasi riwayat hifup
Login Menampilkan login untuk administrator berupa NIP dan password.
Cek Riwayat Hidup Menampilkan form untuk proses cek riwayat hidup
Informasi Riwayat Hidup Menampilkan informasi riwayat hidup
Input / edit Riwayat Hidup Menampilkan form untuk input dan edit riwayat hidup
4. Create design solution
Dalam perancangan desin ini penulis menggunakan UML dalam bentuk use case diagram, activity diagram,Class diagram. dan desain antarmuka.
4.1. Use Case Diagram (diagram use case)
Use Case Diagram menggambarkan fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem. Sebuah use case mempersentasikan sebuah aktor dengan sistem. Diagram use case menjelaskan tentang apa yang akan di lakukan sistem
Use case
4.2. Activity Diagram (diagram activity)
Diagram aktivitas adalah diagram flowchar yang diperluas yang menunjukan aliran kendali suatu aktifita ke aktifitas lain. Diagram aktifitas mendeskripsikan aksi aksi dan hasilnya. (Bambang Haryanto, 2004:325
Berikut adalah diagram aktiviti Pengunjung :
Activity Diagram polisi dan lpi
C. Rancangan Basis Data
Basis data adalah kumpulan data secara logis yang berkaitan dalam mempersentasikan fenomena secara setruktur dalam domain tertentu untuk mendukung aplikasi pada sisem tersebut. Pada rancangan basis data penulis menggunakan MySQL sebagai data base software.